Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Bapak/Ibu yang telah menjadi donator PPPA. PPPA atau Program Pembibitan Penghafal Alquran, adalah salah satu program unggulan dari Wisatahati. PPPA ini menjadi laboratorium sedekahnya Wisatahati bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Hanya dengan menyisihkan Rp.20.000,- per bulan, donator PPPA sudah membantu niat mulia untuk mencetak ribuan penghafal al Quran baru melalui pendidikan gratis bagi kaum dhuafa di Ponpes Daarul Qur’an Wisatahati. Melalui pondok ini, setiap tahunnya, Insya Allah diaudisi 70 santri, dari seluruh daerah di tanah air, untuk dididik menjadi penghafal al Quran selama 5 (lima) tahun. Dan Insya Allah, Daarul Quran, dengan bantuan sahabat-sahabat donator PPPA, akan terus memperbanyak sentra-sentra penghafal al Quran di tanah air. Dan di pondok ini, para santri akan juga dibekali dengan ilmu dan wawasan lain, selain juga menempuh pendidikan formal tingkat SLTP dan SMU.
Salam dari Ustadz Yusuf Mansur, "Semoga semua Donatur PPPA berada dalam keadaan sehat, saya do'akan untuk semua Donatur PPPA. Mudah-Mudahan Allah senantiasa memberikan rizki, kesehatan, dan disampaikan segala hajatnya, Amin"
Program Pembibitan Penghafal Al Qur’an yang diselenggarakan oleh Ponpes Darul Qur’an. Setiap tahunnya lewat PPPA ini, minimal 70 santri, akan dididik selama 5 (lima) tahun untuk menjadi penghafal Al Qur’an. Hanyai dengan hanya menyisihkan Rp. 20.000/ bulan* Bapak/Ibu sudah ikut ambil bagian dalam program ini.
Senin, 12 April 2010
Judul: sedekah,tahajjud duha
Nama Anda: rahmadi
Email / URL Anda: berbagi_rasa@ymail.com
Judul: sedekah,tahajjud duha
Isi Testimoni: assalamu alaikum ust yusuf mansur saya rahmadi umur 18 saya ingin merasakan keaaiban tuhan ust saya udah kerjain semua yang ust berikan semua video tentang ust saya lihat .....tetapi saya belum berasil tu meraih keajaiban allah ......
apa salah saya ust ternyata jani allah gak benar ......
padahal saya udah lihat puluhan bahkan jutaan yang alah beri kesempatan untuk menyuarakan kebesarannya saya ingin juga berasil ust .......balas di alamat emal saya berbagi_rasa@ymail.com
--
Visitor Ip: 110.139.115.66
Email / URL Anda: berbagi_rasa@ymail.com
Judul: sedekah,tahajjud duha
Isi Testimoni: assalamu alaikum ust yusuf mansur saya rahmadi umur 18 saya ingin merasakan keaaiban tuhan ust saya udah kerjain semua yang ust berikan semua video tentang ust saya lihat .....tetapi saya belum berasil tu meraih keajaiban allah ......
apa salah saya ust ternyata jani allah gak benar ......
padahal saya udah lihat puluhan bahkan jutaan yang alah beri kesempatan untuk menyuarakan kebesarannya saya ingin juga berasil ust .......balas di alamat emal saya berbagi_rasa@ymail.com
--
Visitor Ip: 110.139.115.66
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ass. wr wb.
BalasHapusmas rahmadi, alhamdulillah anda sudah melaksanakan semua yang disarankan ustad. Tahajud, dhuha, sedekah dan seterusnya. Namun, anda mempertanyakan kenapa kok belum juga ya teraih apa yang diinginkan. apa yang anda bilang keajaiban Allah. subhanallah. coba kita renungkan dulu. kalau kita "merasa" telah berbuat baik, sedekah, tahajud, dhuha dsb maka kita yang merasa bisa. cuma merasa. kita jadi GR deh. padahal kan kita tidak bisa apa apa. inilah yang dibilang beberapa ustad kita masih mengedepankan logika. dengan logika sense kita menangkap kalau kita berbuat baik pasti dibalas dengan beberapa kali lipat. pasti. tetapi dengan "menunggu" berarti kita mengharapkan balasan. jadinya kurang ikhlas deh. Kita memang tidak akan pernah bisa ikhlas, kecuali logika kita runtuhkan. Yakin seyakin yakinnya. Yang menggerakkan semua keyakinan itu ya cuma ALLAh semata. lain tidak.
Subhanallah. mari kita tempatkan posisi kita dengan pas.
Apa bedanya sedekah dengan memberi sesaji/tumbal. Kalau seseorang memberi sesaji/tumbal maka dia berharap akan memperoleh balasan dari yang diberi tumbal. mestinya sedekah dan beribadah tidak demikian kita menyikapinya bukan
?
Ikhlas tidak berharap. meskipun logika akal meletup letup menuntut ada ganjaran balasan.
Bagi sodaraku yang telah "merasa" dikaruniai ganjaran. alhamdulillah.ujian loh. apakah kita berpuas wah ternyata ALLAh baik ya sama saya. Maka akan sama dengansikap orang terdahulu, yang mengatakan tuhanku dekat denganku, ketika dia memperoleh ganjaran kebaikan "keuntungan" duniawi. tetapi jika yang terjadi tidak sesuai dengan keinginannya (jasmani rohani) dia bilang ah tuhanku telah meninggalkanku.
semoga,insya allah, kita semua di karuniai sifat keikhlasan. di pinjami. karena pemilik semua, seluruhnya hanya allah swt
Janji ALLAh pasti.
wassalam